Tuesday, July 3, 2018

Proses terjadinya dan Cara Menanggulangi efek rumah kaca

Proses terjadinya dan Cara Menanggulangi efek rumah kaca



Pengertian Efek Rumah Kaca

Secara umum efek rumah kaca diartikan sebagai proses naiknya suhu bumi yang disebabkan perubahan komposisi atmosfer. Menyebabkan sinar matahari tetap berada di bumi dan tidak dapat dipantukan secara sempurna, keluar atmosfer. Efek rumah kaca pertama kali dikenalkan pada masyarakat umum pada tahun 1824 oleh ilmuwan yang bernama Joseph Fourier.  Menurut pendapat yang Joseph Fourier sampaikan pada masyarakat. Dia menganggap efek rumah kaca adalah proses pemanasan yang disebabkan oleh komposisi atmosfer.  Apabila diartikan sesuai dengan proses dan akibat yang ditimbulkan dari efek rumah kaca, maka sebuah fenomena alam yang terjadi karena adanya pantulan sinar matahari yang melewati atmosfer bumi. Yang disebabkan oleh berbagai zat yang ada di permukaan bumi, parahnya fenomena ini dapat merusak selimut atmosfer.

Pada dasarnya efek rumah kaca merupakan fenomena alam yang wajar terjadi. Yang menjadi permasalahan adalah, femonema ini berjalan begitu cepat. Yang dapat mengakibatkan berbagai kerusakan di permukaan bumi. femonena ini dapat mengancam kehidupan manusia, dan merusak ekosistem dan juga merusak keseimbangan lingkungan. dan yang terpenting fenomena ini dapat menyakibatkan pemanasan global dan hal yang mengerikan lainnya. apabila fenomena ini tidak segera ditanggulangi.

Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca



Awalnya cahaya dari matahari yang keluar di pantulkan oleh dinding kaca, kemudian kembali ke angkasa. Beberapa sinarnya di serap oleh bumi yang nantinya berwujud sinar inframerah.
Di dalam efek rumah kaca, terdapat gas kaca yang keluar dan membentuk lapisan yang menyelimuti bumi. Gas kaca ini berupa CO2 (karbon dioksida), metana, NOx (nitrogen dioksida), serta beberapa gas lainya yang merupakan reaksi alamiah industri. Jika gas efek rumah kaca ini terlepas, maka partikelnya mampu naik sampai lapisan troposfer lalu membentuk lapisan yang menyelimuti bumi.
Inilah rincian energi yang memantul ke bumi lagi :
·         25% : dipantulkan awan dan partikel partikel lain
·         25% : di serap oleh awan
·         45% : di serap oleh permukaan bumi
·         10% : dipantulkan lagi oleh permukaan bumi
Bumi sendiri di lapisi oleh selimut yang di namakan lapisan atmosfer. Dengan adanya gas rumah kaca, akan ada partikel yang melayang di antara bumi dan lapisan atmosfer tersebut. Hal ini menyebabkan panas bumi memantul dari panas bumi yang harusnya di bawa keluar, namun panas bumi kembali masuk. Sehingga suhu bumi naik dan akhirnya menghangat.

Cara Menanggulangi Efek Rumah Kaca



1. Melakukan penghematan listrik

Listrik merupakan sebuah bentuk energi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Walaupun seluruh masyarakat tidak selalu menggunakan listrik, akan tetapi listrik merupakan energi yang diperlukan serta dipakai oleh kebanyakan masyarakat Indonesia guna menjalani serta memenuhi kebutuhan hidup modern. Akan tetapi, listrik yang bersumber dari pembangkit listrik sekarang ini rata-rata memakai bahan bakar fosil yang tentunya menghasilkan gas karbondioksida.
Penggunaan listrik yang semakin banyak tentunya akan membuat gas buangan karbondioksida juga semakin banyak sehingga efek rumah kaca akan semakin naik dan memburuk.

2. Menjaga hutan serta melakukan penanaman pohon sebanyak-banyaknya

Salah satu alat yang bisa digunakan untuk membersihkan udara adalah dengan memanfaatkan berbagai macam jenis pohon yang berklorofil. Tanaman berklorofil juga mempunyai fungsi guna melakukan pengolahan karbondioksida, sinar matahari, air, serta berbagai macam unsur hara menjadi oksigen dan bahan organik.
Salah satu bagian penentu bagi kehidupan makhluk hidup diatas permukaan bumi adalah oksigen. Oleh sebab itulah keberadaan oksigen tentunya amat sangat dibutuhkan. Ketika tidak ada oksigen di atas permukaan bumi, maka makhluk hidup termasuk manusia tidak akan bisa bernafas dan tidak akan bisa hidup. Untuk itulah, supaya kondisi udara semakin mudah dibersihkan dari berbagai macam pencemaran, maka kita harus melakukan penanaman pohon sebanyak mungkin di atas permukaan bumi.

3. Meminimalisir pemakaian kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa proses pembakaran pada kendaraan berbahan bakar minyak akan menghasilkan gas karbondioksida. Jadi, yang menyebabkan munculnya gas karbon dioksida bukan hanya terjadi pada pembakaran bahan bakar fosil, namun juga hasil dari pembakaran bahan bakar layaknya bensin maupun Solar. Ketika banyak kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak, maka konsentrasi gas karbondioksida di udara juga akan semakin meningkat.

4. Melakukan pengolahan sampah dengan baik

Bisa dikatakan, Salah satu masalah manusia dimanapun mereka berada adalah sampah. Salah satu jenis sampah yang cukup sulit terurai adalah sampah plastik. Keindahan lingkungan serta kebersihannya juga tentunya akan sangat terganggu ketika berbagai macam jenis sampah baik plastik maupun sampah lainnya semakin menumpuk. Kadangkala, dengan semakin menumpuknya sampah akan membuat masyarakat segera membakar sampah walaupun sebenarnya proses pembakaran sampah tersebut akan menyebabkan masalah baru.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa ada beberapa sampah yang tidak harus dibakar, namun sampah tersebut bisa didaur ulang. Hal tersebut dikarenakan proses pembakaran sampah akan membuat kadar gas karbondioksida di atmosfer semakin meningkat yang mana kondisi ini akan membuat pemanasan global atau efek rumah kaca semakin memburuk. Oleh sebab itulah alangkah baiknya sampah-sampah yang ada di sekitar kita dipilih dan dipilih terlebih dahulu sebelum kita masuk ke tindak lanjut berikutnya.
Jenis-jenis sampah yang bisa didaur ulang, maka sebaiknya didaur ulang. Beberapa jenis sampah yang bisa terdekomposisi juga lengkap baiknya dijadikan pupuk kompos sehingga kadar karbondioksida akibat dari proses pembakaran sampah semakin diminimalisir. Solusi ini Tentunya cukup efektif di dalam menanggulangi efek rumah kaca yang diakibatkan akibat dari asap hasil pembakaran sampah yang tentunya akan sangat mencemari udara dan juga bisa mengganggu sistem pernafasan.

5. Menggunakan secara bijak peralatan yang memakai CFC

CFC atau chlorofluorocarbon merupakan sebuah senyawa yang pada umumnya dipakai pada peralatan rumah tangga seperti kulkas dan AC atau pendingin ruangan. Penerapan teknologi ini memang sangat bermanfaat untuk manusia, namun juga perlu adanya perhatian akan Dampak yang diakibatkan dari pemanfaatan teknologi ini.
Jersey adalah salah satu jenis senyawa yang ikut berperan serta didalam mengakibatkan pemanasan global serta efek rumah kaca. Oleh sebab itulah mengurangi pemakaian alat yang memakai CFC adalah solusi jitu di dalam mengurangi pemanasan global serta efek rumah kaca yang cukup efektif.

6. Melakukan budidaya peternakan dan pertanian yang baik

Proses budidaya di peternakan dan pertanian yang memakai berbagai macam bahan kimia sintetik seperti pupuk serta pestisida tentu akan mengakibatkan adanya pencemaran dan kerusakan di lingkungan. Oleh sebab itulah, sistem pertanian jenis organik yang tidak mencemari serta merusak lingkungan sudah mulai diterapkan hampir diseluruh dunia.
Akan tetapi, pemakaian berbagai macam jenis bahan organik yang tidak pas juga ternyata memiliki efek cukup buruk di lingkungan pertanian. Pemakaian jenis pupuk organik seperti kotoran ternak yang belum matang ikut berkontribusi didalam menyebabkan efek rumah kaca. Hal tersebut tentunya dilatarbelakangi karena kotoran ternak yang belum matang adalah salah satu sumber gas metana yang mana Gas tersebut adalah salah satu hal yang menyebabkan efek rumah kaca

0 comments:

Post a Comment